Pengantar Pemodelan Simulasi

Mengapa perlu Pemodelan dan Simulasi pada masalah dan solusi masalah ?

Karena dengan memodelkan dan mensimulasikan kita bisa menggambarkan sistem nyata tanpa harus membuat sistem tersebut yang sebenarnya, tapi kita bisa memastikan model dan simulasi sesuai dengan sistem nyata yang ada.

Untuk membuktikan sistem nyata, kita bisa mengambil 2 (dua) pendekatan yaitu :

1. Eksperimen dan Sistemnya
2. Eksperimen dengan Modelnya
1. Dengan Model Fisik
2. Dengan Model Matematika
1. Penyelesaian Analitik
2. Penyelesaian secara simulasi

Percobaan yang terbaik adalah langsung pada sistem nyata, tetapi dalam suatu masalah yang cukup rumit, hal ini memerlukan tenaga, biaya besar dan waktu yang relafif lama. Dengan menggunakan model yang merupakan gambaran system nyata, percobaan dapat dilakukan dengan mudah, murah dan cepat.

Akan tetapi yang menjadi kendala adalah sejauh mana model dapat menggambarkan system nyatanya secara utuh. Namun dengan pendekatan pemodelan yang tepat, ketidaksempurnaan model dapat direduksi ke batas minimal.

Model sistem dapat berupa formula matematika. Jika model matematika tersebut sederhana, maka dapat diselesaikan secara analitis. Jika model tersebut sangat kompleks, maka solusi dengan simulasi komputer akan sangat membantu.

Jadi simulasi adalah tindakan menggunakan model. Kemudian dirancang skenario percobaan guna mendapatkan hasil simulasi yang kelak diolah menjadi jawaban atas sistem nyatanya. Simulasi dapat memperkirakan dampak dari suatu keputusan yang diambil.

Pemodelan dan Simulasi:

1. Mempelajari sistem dengan simulasi: secara numerik menjalankan model untuk dengan memberi input dan melihat pengaruhnya terhadap output.
2. Simulasi: meniru proses riil yang disebut sistem dengan sebuah model untuk memahami bagaimana sistem tersebut bekerja.
3. Simulasi dengan komputer: model dievaluasi secara numerik, dan data dikumpulkan untuk mengestimasi karakteristik yang sebenarnya dari model.